Talents Mapping: Input, Intellection, dan Activator (Si Kolektor, Si Haus Ilmu, dan Si Gercep)


Di masa covid ini akhirnya semua seminar dan kuliah dilakukan secara daring. Bagi beberapa orang hal ini sangat menguntungkan karena bisa meniadakan jarak dan memudahkan seseorang ikut seminar/kuliah tertentu. Hmm sayangnya bagi seorang yang berbakat input dan intellection, tapi tidak berbakat activator, semua seminar daring ini menjadi bumerang.

Pasalnya bakat intellectionnya itu selalu kehausan tiap kali melihat iklan seminar ini itu yang hanya perlu beberapa klik saja untuk mengikutinya. Belum lagi bakat inputnya yang selalu berbisik 'kayaknya belum punya ilmu mumpuni tentang ini deh, eh kayaknya perlu tahu lebih dalam tentang itu deh, eh ini kayaknya menarik dan perlu dipelajari deh'. Hmmm sebenarnya bakat ini bagus sih tapii dengan skor bakat activator yang rendah, semua ilmu itu berpotensi hanya akan mengendap di kepala! Apalagi kalau saking banyaknya informasi dan ilmu yang masuk malah jadi banjir informasi! Semakin banyak informasi malah semakin tenggelam dan tidak bisa bergerakk! Aaaaah tidaaaak! Selain itu, ternyata ikut banyak seminar daring berpotensi memperpanjang waktu bergadget yang bisa membuat urusan lain terbengkalai. Kalaupun tidak terbengkalai, jadinya waktu menyimak kuliah daring menjadi terburu-buru dan malah jadi kurang menghayati ilmunya, bahkan bisa jadi lupa pernah daftar seminar ini eh kelewatan deh. Astagfirulloh.

Terkadang punya bakat itu tidak bisa selalu dikeluarkan setiap saat. Kalau kata Abah Rama memang ada kalanya bakat itu menjadi tidak efektif di situasi tertentu dan harus dilupakan dulu untuk sementara. Selain itu, kata Teh Diah yang mengutip dari Abdul Wahid bin Zaid, ternyata ilmu itu ada bukan untuk dikoleksi atau hanya nambah wawasan saja, tapi utamanya adalah HARUS DIAMALKAN! Astagfirulloh, langsung ingat tumpukan buku di lemari yang sebagian besar baru dibaca sebagian. Laailaaha ilaa anta subhanaka inni kuntu minadzoolimiin. Merasa aman karena merasa tidak seperti orang lain yang suka koleksi baju, tas, dan sepatu, ah ternyata aku salah. Ilmu juga sama seperti barang koleksi lainnya, punya hak untuk bermanfaat dan pasti akan dimintai pertanggungjawabannya.

Tamparan keras banget, harus kurang-kurangi input dan intellectionnya dan lebihkan lagi activatornya. Hai input dan intellection-ku, sekali-kali aja ya munculnya sekarang, aku lagi mau ngajak activator yang masih malu-malu nih. Haha!

#talentsmapping
#input
#intellection
#activator

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Handwriting Analysis (Analisis Tulisan Tangan/Grafologi) Bagian 2

Handwriting Analysis (Analisis Tulisan Tangan/Grafologi) Bagian 1

Teh Diah Mahmudah: Penulis Buku Anger Management yang Inspiratif