Aliran Rasa MIIP Batch #4 Bandung #5

Bertemu dengan IIP rasanya seperti mimpi jadi nyata. Kenapa? Karena dari duluu banget dari sebelum nikah saya selalu berpikir bahwa menjadi istri dan ibu itu benar-benar pekerjaan yang luar biasa tapi sayangnya ga ada sekolahnya. Setelah nikah eh alhamdulillah tiba-tiba aja dipertemukan dengan IIP dengan sangat mudah bahkan tanpa susah payah mencari.

Setelah masuk kelas MIIP, masyaa Allah rasanya degdegan terus baca materi-materinya yang jlebb, apalagi tugas-tugasnya yang bukan cuma bikin putar otak, tapi juga putar hati. Seiring berjalannya waktu, NHW yang ditugaskan juga semakin bikin galau, mempertanyakan dan merenungkan tentang perjalanan pernikahan saya yang baru seumur biji. Malah di beberapa NHW terakhir saya benar-benar ga ada ide mengerjakannya karena beberapa hal. Yang pertama, saya masih menumpang dengan orang tua dan mertua bergantian sehingga saya belum bisa membaca maksud Allah menempatkan saya di lingkungan ini dan yang kedua, saya bingung dengan tujuan dan cita-cita saya sendiri juga tentang sesuatu yang bisa dan suka saya lakukan untuk menjadi ladang rejeki. Alhamdulillahnya, kegalauan ini masih dimaklumi oleh IIP karena untuk menjawabnya butuh proses. Saya pikir ya saya harus terus berproses.

Saya merasa belum seutuhnya menjadi istri dan ibu karena umur pernikahan saya masih muda dan saya masih menumpang jadi jika mendengar kisah ibu-ibu lain sepertinya sangat luar biasa mengalami semua hal itu dalam pernikahan.

Adanya IIP benar-benar membantu saya dalam menentukan arah yang benar untuk berkarir sebagai istri dan ibu. Dari IIP pun saya mantap menentukan bahwa karir yang paling tepat dan paling memberdayakan seorang wanita adalah menjadi istri dan ibu. Dan yang penting juga adalah dari IIP pun saya punya komunitas sesama ibu-ibu yang bisa saling berbagi dan menguatkan, betapa tidak mudah menjalani karir sebagai seorang istri dan ibu. Semoga pahala terus mengalir kepada semua ibu-ibu hebat di IIP yang sudah berusaha memberikan edukasi yang diperlukan untuk menjalani karir sebagai istri dan ibu. Saya juga ingin lebih banyak lagi wanita yang bisa berbahagia menjalani perannya sesuai fitrah. Terima kasih IIP :)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Handwriting Analysis (Analisis Tulisan Tangan/Grafologi) Bagian 2

Handwriting Analysis (Analisis Tulisan Tangan/Grafologi) Bagian 1

Teh Diah Mahmudah: Penulis Buku Anger Management yang Inspiratif