Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2017

Tentang Passion

Aku benar-benar baru tahu. Kupikir selama ini aku adalah tipe orang yang tak tahu apa yang kuinginkan dan hanya tahu apa yang tidak kuinginkan. Nyatanya setelah aku terlepas dari rutinitas yang menyibukkan, kini aku tahu bahwa aku begitu senang menulis. Saking senangnya sampai rasanya ingin sekali menulis padahal tak tahu apa yang mau dituliskan. Ingin menulis sampai tak sabar ingin segera menyelesaikan bacaan yang dibaca untuk membantu menghasilkan tulisan. Akhirnya malah tidak fokus dan jadi kembali tak tahu apa yang mau dituliskan. Ternyata jika setiap orang diberikan kesempatan untuk mengeksplor dirinya, mencoba berbagai macam hal, dan membiarkannya memenuhi rasa penasarannya, aku yakin tiap orang akan menemukan apa yang ingin dilakukannya dalam hidup. Tidak hanya untuk hal sepele seperti kesukaanku dalam menulis, tapi bisa untuk hal yang lebih besar dan lebih jauh lagi. Lalu, ternyata berbagai rutinitas hidup yang padat dan menyibukkan dapat melenakan kita. Menjadikan kita tak dap

Mengatasi Rasa Takut Gagal

Tiap manusia pasti pernah merasakan rasa takut. Takut terhadap hewan tertentu, takut berbicara di depan umum, atau mungkin juga takut gagal. Takut gagal, mungkin tidak sedikit orang yang pernah merasakannya. Gagal termasuk salah satu peristiwa yang tidak mengenakkan sehingga tentu tak ada yang ingin merasakannya. Takut akan sesuatu merupakan hal yang wajar, termasuk takut terhadap kegagalan. Namun, takut gagal dapat menimbulkan efek samping yang tidak bagus. Karena takut gagal, kita menjadi takut mencoba. Takut mencoba, berarti kalah sebelum berperang dan rasa sesal karena tidak mencoba pun akhirnya akan hadir belakangan. Lalu karena takut gagal, kita pun bisa menjadi khawatir berlebihan. Kekhawatiran pun menjadi sugesti yang akan semakin menguatkan hasil akhir yang gagal karena pikiran kita terus menerus memikirkan hal-hal negatif. Lalu bagaimana caranya kita mengatasi rasa takut gagal? Ada beberapa hal yang dapat kita lakukan. Yang pertama, jika kita takut gagal sehingga takut mencob

Menjadi Penulis (yang Mendekati) Berbakat

Ternyata benar apa kata pepatah, pikiran manusia itu seperti teko. Jika tekonya diisi teh, maka hanya teh yang akan keluar. Jika diisi kopi, maka hanya kopi yang akan keluar. Pun jika tekonya tidak diisi, ya tidak bisa mengeluarkan apa-apa. Sama seperti seorang penulis yang tidak banyak memasukkan sesuatu ke dalam pikirannya, ia tak akan bisa menghasilkan apa-apa. Menjadi seorang penulis itu mutlak harus banyak membaca, banyak menginput informasi bermanfaat ke dalam pikirannya, agar dapat menghasilkan tulisan. Tak mesti melulu membaca buku yang berat-berat bahasannya, buku yang ringan pun bisa. Tak pula mesti membaca buku, membaca artikel pun bisa. Bahkan tak pula mesti membaca; mendengar, melihat, atau menonton pun bisa. Namun, yang terpenting dari itu semua adalah bagaimana caranya kita mengolah informasi yang masuk dari seluruh indera kita menjadi suatu ide yang dapat ditulis. Ada seorang penulis yang telah banyak membaca, tetapi sulit rasanya menghasilkan satu tulisan pun. Namun, a

Perjuangan Seorang Jobseeker: Part 1

Baca kisah sebelumnya: Perjuangan Seorang Jobseeker: Prologue   Sebagai seorang sarjana, setelah lulus pun aku menjalani hal-hal yang banyak sarjana lainnya jalani, yaitu mencari pekerjaan. Proses pencarian pekerjaan pun di jaman sekarang ini, di mana jumlah sarjana sudah sangat melimpah, seperti yang telah diketahui banyak orang, bukanlah hal yang mudah. Aku pun merasakan hal yang sama. Di awal proses, begitu banyak pikiran, waktu, tenaga, bahkan emosi terkuras. Aku yang saat itu demikian bertekad untuk mendapatkan pekerjaan, benar-benar melakukan berbagai cara yang dapat kulakukan. Mulai dari berlatih membuat CV yang baik dan menarik, belajar dan berlatih soal-soal TPA dan psikotes, membeli dan membaca buku tips sukses wawancara kerja, hingga memikirkan pakaian apa yang sebaiknya dipakai jika nanti dipanggil wawancara kerja. Dalam menjalani prosesnya pun, sejak mengirimkan CV hingga menjalani wawancara kerja, emosi benar-benar terkuras karena harap-harap cemas, khawatir tidak lo

Arti Menikah (2)

Menikah Bukan berarti harus terus bersama Ada kalanya ia pergi jauh Karena ia pergi mencari nafkah Dan peranku adalah menjaga diri, harta, dan kehormatannya Menikah Ternyata berbeda dengan pacaran Meskipun aku belum tahu seperti apa rasanya Hanya tahu dari TV dan pengalaman teman Katanya pacaran itu selalu bersama di setiap kesempatan Menikah Tentu tak salah mengharap pengalaman pacaran setelah menikah Namun perlu disadari Bahwa isi menikah Bukan hanya pacaran Menikah Adalah proses yang lebih dewasa Penuh dengan tanggung jawab dan konsekuensi Yang urusannya mencakup dunia hingga akhirat Menikah Cara menjalaninya tak pernah diajarkan di sekolah formal Padahal ialah peristiwa peradaban Yang mampu mengubah tatanan bangsa dan negara Menikah Jika tak direncanakan dengan matang Akan berakhir dengan kegagalan Padahal inilah peristiwa terpenting Menikah Akhirnya hanya dapat dipelajari Secara mandiri Menggali ilmu dari mana saja Demi mencegah kegagalan karena gagal mempersiapkan Menikah Karena

Arti Menikah (1)

Menikah Bukan hanya tentang bersatunya dua orang yang saling mencintai Karena dalam sebuah kalimat akad Terkandung ikatan yang sangat kuat dan berat Hingga langit berguncang Menikah Adalah tentang seorang laki-laki Yang bersedia menanggung hidup orang lain Menanggung hidup seorang perempuan Yang barangkali belum lama dikenalnya Dibanding ibunya Padahal Membahagiakan ibunya pun Belum tuntas ia kerjakan Menikah Adalah tentang seorang perempuan Yang bersedia menaati seorang laki-laki Yang barangkali belum lama dikenalnya Dibanding kedua orang tuanya Padahal Mematuhi kedua orang tuanya pun Belum sempurna ia lakukan Menikah Bagi laki-laki Membuatnya harus bersedia berjuang Banting tulang Mencari nafkah Yang hasilnya Harus dibagi-bagi untuk istri dan juga anak-anaknya Menikah Bagi perempuan Juga membuatnya harus bersedia berjuang Mengandung Melahirkan Dan membesarkan Anak-anak dari suaminya Menikah Bukanlah perkara mudah Yang bisa dijalani main-main Namun Menikah Berbeda dengan hidup sendiri

Berjalan dalan Hidup

Dalam menjalani hidup Banyak sekali pilihan yang dapat kita ambil Masing-masing bersamaan dengan konsekuensinya Dalam menjalani hidup Kita bebas menentukan Selama tidak menyalahi hukum agama dan negara Namun terkadang Kita tak bisa menentukan Pilihan apa yang harus kita ambil Karena alasan yang berbeda-beda Antara aku, kamu, dan mereka Ingin rasanya mengetahui Seketika Instan Semua informasi di dunia ini Agar tak lagi bingung menentukan jalan hidup yang harus kita ambil Namun itu tak mungkin Manusia bukanlah Tuhan yang tahu segalanya Jadi Bagaimana caranya? Menjalani hidup tanpa penyesalan Hargailah semua yang kita punya Pengetahuan Informasi Sikap Sifat Kemampuan Minat Semua itu adalah modal Yang perpaduannya tak akan sama didapati pada orang lain Tuhan tak menciptakan satu manusia pun secara sia-sia Semua memiliki perannya Semua memiliki tempatnya Tapi Di manakah kita? Pencarian jati diri tak pernah mudah Mungkin bahkan butuh waktu seumur hidup Meski demikian Janganlah berhenti Milik

Qana'ah dan Etos Kerja

Jika kita tak menutup diri Banyak hal yang dapat kita pelajari Dari orang lain Dari bangsa lain Tentang etos kerja Pernahkah kita merasa Apa yang kita lakukan saat ini Bukanlah apa yang kita inginkan Pernahkah kita merasa Pekerjaan yang kita geluti saat ini Bukanlah pekerjaan yang kita inginkan Lalu kita merasa tak bersemangat Menjalani hari demi hari Mengerjakan sesuatu yang sesungguhnya Bukanlah hal yang paling ingin kita lakukan Lalu Pernahkah kita merasa Setelah memikirkan dalam-dalam Kita memang tak ingin Melakukan apa yang sekarang harus kita lakukan Namun Kita pun tak tahu pasti Apa yang sebenarnya ingin kita lakukan Hanya mencoba berbagai macam hal Untuk dilakukan Dan jika kita merasa bukan ini yang kita inginkan Kita menjadi tak bersemangat Dan ingin segera berganti pekerjaan Lalu ternyata Di tempat yang baru pun Kita merasakan hal yang sama seperti sebelumnya Apakah yang salah? Apakah kita mengenal diri sendiri? Jika ya Tentu kita tahu apa yang kita inginkan dan apa yang tida