Jurnal: Red-Letter Monday!

Oke, saya disini mau berbagi sedikit kegiatan saya hari ini. Mungkin ada hal menarik atau pelajaran yang bisa diambil didalamnnya. Happy reading^^

Hari ini, Senin tanggal 19 Juli 2010 aku melewati hari senin seperti biasanya (kirain sih gitu). Aku bangun pagi seperti biasa, berangkat sekolah seperti biasa. Tapi yang ngga biasa, aku mulai memikirkan apapun yang ada disekitarku (lumayan dari pada ngelamun, bisi kesambet XP)

Nah, yang pertama, waktu aku lagi naik angkot, Alhamdulillah ga macet jadi perjalanannya Cuma 30 menit. Sekali-kalinya aku naik angkot di depan karena penuh. Disebelahku sepertinya teman Sang Supir, kerjaannya ngobrol mulu sama supirnya. Nah, tepat di perempatan lampu merah di bawah bypass, ketika angkot yang kunaiki hampir melewati perempatan, tiba-tiba Sang Lampu Lalu-Lintas berubah merah. Si Supir udah nginjek rem tuh mau berhenti, tapi kontan Si Temen Supir bilang, “Kagok Bos, terus aja.” Alhasil Si Supir merobos lampu merah padahal mobil dari kiri-kanan dah pada maju. Waktu itu aku sadar, ‘Wah, parah nih mental orang Indonesia. Mentang-mentang ga ada polisi main nerobos aja. Alhamdulillah saya masih ga apa-apa sekarang.’

Sekarang ceritanya udah nyampe di sekolah, upacara nih. Semua murid pada ngumpul di lapangan, aku berdiri di ‘barisan pasukan berkerudung,’ karena emang yang berkerudung barisannya ada sendiri di tengah, eksklusif kan? Udah PW dengan tempat saya berdiri sekarang, tinggal 5 menit lagi upacara dimulai. Tiba-tiba Pak Utomo (guru seni rupa saya) negur saya. “Neng, kamu jangan berdiri di depan. Kamu kan pendek jadi barisnya di belakang.” Trus waktu itu aku sadar, ‘Ya Allah, saya tahu saya pendek, tapi belum pernah ada yang bilang se-frontal itu!’ Alhasil aku bertekad untuk minum susu HiLo pulang sekolah nanti.

Nah, sekarang upacaranya sedang berlangsung. Bendera sudah dikibarkan dan sekarang saatnya untuk mengheningkan cipta. Seperti biasa, Protokol membacakan, “Mengheningkan Cipta dipimpin oleh rrpremhbina~ (ceritanya suaranya serak) upacara.” Kontan seluruh peserta upacara langsung ehhm, ehhm berlagak nyuruh Sang Protokol ngebenerin suaranya yang serak. Dan setelah itu coba tebak apa yang terjadi? Pembina upacara langsung bilang lewat microphone, “Mohon diulangi.” Waktu itu aku mikir, “Kasihan banget protokolnya, udah disorakin disuruh ngulang pula, pasti malu.” Sebenarnya yang jadi petugas tuh anak-anak paskibra yang orang-orangnya aku kenal semua. Cuma aku ga tau siapa yang jadi protokolnya berhubung udah disuruh pindah ke belakang =.=’

Akhirnya upacara selesai. Upacara hari ini adalah upacara terlama yang pernah aku ikutin. Mulai dari jam setengah 7 sampe lewat jam pelajaran pertama kira-kira jam 8.15. Ga apa-apa sih lewat juga, bersyukur aku ga belajar Sejarah (^.^). Karena jam pertama dah lewat, sekarang waktunya olahraga. Kita semua langsung ganti baju lalu menuju ke lapangan. Sebagai catatan ini adalah olahaga pertemuan pertama. Ada kabar burung di kelas, guru olahraga kelas XII IPA 7 terkenal galak dan disiplin tapi aku ga terlalu berpendapat begitu waktu lihat muka Bapaknya sebelum pelajaran dimulai. Pas pelajaran dimulai, Si Bapak nyuruh kita lari 12 menit, katanya sih untuk latihan kebugaran. Target 12 menit 12 keliling (aku shock), trus katanya bakal diadain sebulan sekali buat ngecek kondisi kebugaran kita (aku makin shock), dan lagi katanya di akhir semester target itu harus udah tercapai (shock tingkat akut). Sebenernya pesimis tuh ga boleh, tapi waktu aku tahu aku cuma bisa 9 setengah keliling dalam waktu 12 menit, aku langsung mikir, ‘Apa aku bisa lari 12 menit 12 keliling?’ T.T

Ternyata penderitaan belum berhenti disitu. Seusai lari 12 menit yang melelahkan itu, kaki langsung tremor (dan sekarang pun masih, aku ngetik jurnal ini dengan kaki yang dilumuri minyak urut), mata berkunang-kunang, keringet dingin bercucuran (biasa sih jarang olahraga). Dan aku harus naik tangga buat ke kelas, yang berarti kakiku yang tremor ini akan terasa lebih sakit kalau dibuat naik tangga. Dan bagusnya lagi, udah ini ada pelajaran fisika 3 jam disambung matematika 2 jam. Kalau kalian mengerti apa maksudku, ya, tenaga sudah habis terkuras untuk lari 12 menit itu sehingga tidak ada energi untuk matematika dan fisika. ‘Oh, aku merasa membuang waktu 5 jam pelajaran,’ batinku.

Pulang sekolah, langsung berangkat ke tempat bimbel. Hari pertama bimbel loh! Jadi aku semangat banget! Alhamdulillah, Ellen (temen sekelasku yang bimbel di tempat yg sama) bawa motor, jadi bisa hemat ongkos. Tapi ternyata yang namanya numpang memang tidak selamanya enak. Kalau jalanan lagi lenggang, ngebutnya minta ampun. Kalau lagi macet, gas rem gas rem. Dalam hati aku berdo’a, ‘Ya Allah, selamatkanlah kami sampai ke tempat tujuan…’

Alhamdulillah ternyata kami selamat sampai di tempat bimbel. Disana langsung dibagi kelas dan buku. Masuk kelas langsung belajar. Ga tau kenapa belajar di bimbel lebih enak dari pada di kelas, padahal kalau dilihat dari guru dan teman-temannya asa sama aja. Mata pelajaran yang dibahas hari ini ada Biologi, Kimia, dan BIP (semacam bimbingan konseling gitu). Biologi asik, Kimia asik, nah pas BIP ini aku ngerasa ada yang beda. Jarang-jarang ada yang kayak gini di bimbel. Satu jam terakhir pelajaran BIP itu alhasil jadi satu jam paling menarik dari 24 jam hari ini. Kalau mau tahu isi materi BIP itu, klik disini.

Alhamdulillah kegiatan sekolah hari ini selesai. Pulang dari bimbel jam 6 dan sampai rumah jam 7, tanpa basa-basi lagi aku langsung ngetik jurnal dan materi BIP itu setelah sebelumnya ngerjain PR. Hehe. Semoga dari tulisan yang mungkin (tidak) penting ini, ada manfaat yang bisa diambil dan bisa menghibur. Akhir kata, saya ucapkan selamat malam dan selamat tidur (zzzzz).

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Handwriting Analysis (Analisis Tulisan Tangan/Grafologi) Bagian 2

Handwriting Analysis (Analisis Tulisan Tangan/Grafologi) Bagian 1

Senna's VBAC Story