Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2017

[NHW #2] MIIP Batch #4: Checklist Indikator Profesionalisme Perempuan

Materi ​awal sebelum NHW ini adalah tentang Ibu Profesional itu sendiri. Peran seorang ibu diawali dari individu perempuan itu sendiri. Sebagai perempuan, jujur saya belum pernah memandang diri sebagai seorang yang profesional, mungkin karena pengalaman berkarir setelah lulus kuliah belum banyak. Namun ternyata di institut ini, kita sebagai perempuan dituntut untuk menjadi profesional dan menjadi profesional bukan semata-mata julukan yang kita dapatkan dari orang lain, melainkan adalah kebiasaan yang kita bangun sehingga menjadi karakter profesional. Berikut adalah deskripsi dari tugas tersebut. πŸ“šNICE HOME WORK #2πŸ“š Bunda, setelah memahami tahap awal menjadi Ibu Profesional, Kebanggaan Keluarga. Pekan ini kita akan belajar membuat πŸ“✅“CHECKLIST INDIKATOR PROFESIONALISME PEREMPUAN”✅πŸ“ a. Sebagai individu b. Sebagai istri c. Sebagai ibu Buatlah indikator yg kita sendiri bisa menjalankannya. Buat anda yang sudah berkeluarga, tanyakan kepada suami, indikator istri semacam apa seben

[NHW #1] MIIP Batch #4: Adab Menuntut Ilmu

Gambar
Semenjak melahirkan, saya baru benar-benar sadar bahwa menjadi ibu itu benar-benar tugas yang sangat tidak main-main. Dan yang lebih mengherankannya adalah tidak ada sekolah atau jurusan untuk belajar menjadi ibu yang benar. Jika tidak banyak mencari tahu, baik membaca lewat buku atau browsing melalui internet, pasti sebagian besar perempuan hanya belajar lewat pengalaman ketika sudah mempunyai anak. Namun, semakin saya banyak membaca semakin saya sadar bahwa menjadi ibu tidak bisa hanya learning by doing karena sudah pasti saya akan menjadikan anak pertama sebagai bahan percobaan cara pengasuhan saya sebagai ibu baru. Alhamdulillah, saya dipertemukan dengan komunitas Institut Ibu Profesional ciptaan Ibu Septi Peni Wulandari. Jadilah saya lulus dari Institut Teknologi Bandung sebagai sarjana Kimia, lalu menikah dan menjadi ibu, masuk lagi ke Institut Ibu Profesional. Jadi mahasiswa lagi. Ternyata benar ya, setelah beres menempuh pendidikan formal, baru terasa perjuangan di kehidupan y