Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2012

Hikikomori: Penyakit Anak Muda Abad 21!

Waktu sedang iseng-iseng main ke kamar adek saya, saya ga sengaja nemu majalah yang dulu pernah saya beli trus saya kasihin ke dia. Dalam hati saya bilang, “Wah, udah lama ga liat majalah ini.” Lalu akhirnya saya balik-balik majalah itu dan mulai scanning. Ketika sampai pada halaman agak akhir, saya melihat kata yang tidak familiar sehingga membuat saya ingin membaca artikel itu lebih lanjut. HIKIKOMORI Ya, judul artikel itu adalah “Hikikomori”. Menurut artikel itu, hikikomori jika diterjemahkan secara gamblang adalah ‘kemunduran kehidupan sosial’. Hikikomori adalah suatu dilema besar yang terjadi dalam masyarakat Jepang ketika banyak remaja mulai menghilang dari masyarakat umum. Kebanyakan para remaja itu memilih berdiam diri di rumah, mengunci diri di kamar, dan tidak mau bergaul dengan dunia luar. Kebanyakan kegiatan mereka itu tidur sepanjang siang, terbangun ketika sore dan terjaga di malam hari hanya untuk menonton TV, main game, atau online. Kegiatan ini bisa berla

Mengubah yang Biasa Menjadi Luar Biasa: Part 2

Akhirnya saya sempet nulis lagi setelah sekian lama dikarenakan kesibukan kuliah (padahal ga sibuk-sibuk amat sih) dan mungkin sedikit nggak mood (yeah *plak). Namun, akhirnya hari ini saya mood untuk menulis dan ini adalah lanjutan dari artikel yang berjudul sama dengan yang pernah saya post berbulan-bulan lalu. Bisa dilihat ada tulisan "Part 2"-nya hehe. Enough babbling, just enjoy reading. :) ~0~ Baca bagian sebelumnya: Mengubah yang Biasa Menjadi Luar Biasa: Part 1 Dalam hidup ini, kesuksesan seseorang setidaknya dipengaruhi oleh 2 faktor : sunnatullah dan inayatullah . Sunnatullah adalah apa yang disebut dengan sebab akibat. Misalnya jika kita ingin menjadi juara kelas, kita harus belajar yang rajin dan tekun. Sedangkan inayatullah adalah pertolongan Allah. Kita bisa saja sudah berikhtiar dengan sungguh-sungguh, tetapi jika pertolongan-Nya tidak datang maka kita bisa saja mengalami kegagalan. Oleh karena itu, untuk mencapai sukses kita tidak boleh