Postingan

Menampilkan postingan dari 2012

Tentang Sebuah Organisasi

Gambar
Baru kumengerti lebih jauh tentang FIKA. FIKA bukanlah organisasi formal yang menjalankan AD-ART dengan ketat, bukan pula hanya komunitas tempat orang berkumpul seperti biasa orang lakukan. FIKA adalah organisasi semi-formal. FIKA memiliki proker yang harus dijalankan namun ada satu hal yang harus selalu dijunjung tinggi, KEKELUARGAAN. FIKA bukanlah organisasi, FIKA adalah KELUARGA. “Tak apalah FIKA bubar. Asalkan orang-orangnya tetap datang saat ada acara silaturahim, tak apalah FIKA tak ada. Tujuan FIKA didirikan bukan untuk menjalankan proker, tapi untuk memiliki keluarga. Di jaman sekarang ini, sulit untuk memiliki orang-orang yang bisa kita percaya. FIKA ini ada untuk apa? FIKA ada untuk tempat berbagi, sebagai rumah kedua, di dalamnya ada orang-orang yang bisa kita percaya. Manfaat adanya FIKA ini bukan untuk sekarang, tapi untuk 10-20 tahun ke depan, bukan sekarang.”   - Akim “Ada yang mengatakan, untuk mengobati hati yang gundah salah satunya adalah dengan berkumpul d

Tentang Mahasiswa ITB

Seorang dosen kimia fisik yang mengajar kelasku hari ini berkata bahwa ada pengamat dari perancis datang ke ITB dan mengamati kinerja mahasiswa dan dosen di sini. Setelah lama berkeliling dan mengamati, akhirnya dia membuat kesimpulan bahwa ITB adalah kampus yang sangat aktif mengadakan kegiatan, seluruh massa kampusnya mulai dari mahasiswa maupun dari dosennya sangat aktif. Hal tersebut dinilai baik oleh pengamat tersebut. Namun, melihat aktifnya kampus ITB itu, pengamat tersebut berkata, "Dosen dan mahasiswa ITB sangat aktif sampai-sampai tidak ada waktu untuk berpikir dan mengerjakan riset!" Riset! Itulah yang menjadi permasalahan kampus ITB sekarang ini. Semua mahasiswa dan dosennya berlomba-lomba membuat acara dan tak ada waktu bagi mereka untuk sekedar duduk diam dan berpikir. Universitas-universitas lain di Indonesia membuat banyak riset dan paper sementara di ITB, papernya dapat dihitung jari. Jumlah mahasiswa yang mengirimkan proposal untuk turut serta dalam

Tentang Sebuah Komunitas

Baru kali ini aku merasa nyaman berada seorang diri dalam suatu komunitas. Aku nyaman tidak terlibat dengan orang di dalamnya. Aku nyaman dianggap tak ada padahal mereka melihatku. Itu semua karena aku sedang berada dalam komunitas berisi orang-orang yang melampaui batas. Tak ada rasa ingin berbaur sedikitpun. Aku tak ingin menjadi bagian dari mereka. Mereka brutal. Mereka tak menerapkan kontrol diri dalam perilaku mereka, seakan mereka bebas sebebas-bebasnya di dalamnya. Mereka mempertunjukkan kegilaan dan kegemaran mereka terhadap sesuatu yang tabu, sesuatu yang semakin lama disukai semakin menghancurkan moral. Di dalamnya tak ada batasan norma-norma yang biasa berlaku dalam masyarakat, seakan mereka telah membentuk masyarakat jahiliyah. Muslim dan non-muslim, laki-laki dan perempuan berinteraksi layaknya tak ada Tuhan yang melihat mereka, setan menguasai mereka. Laki-laki berubah menjadi perempuan, perempuan sengaja mengubah dirinya menjadi laki-laki. Mereka mengakui tak ada p

Kecil? Yakin?

Aku baru menyadari, bahwa banyak hal di dunia ini yang diciptakan tidak sesuai dengan namanya. Seperti kebetulan, kebetulan bukanlah kebetulan. Kebetulan sudah ada yang merencanakan untuk terjadi sehingga ia bukanlah kebetulan. Sama seperti kebetulan, hal kecil juga bukanlah hal yang kecil. Hal kecil bukanlah hal yang sepele, ia sebenarnya besar dan sulit. Tahukah kalian, bahwa tersenyum dan mengucapkan salam pada teman yang berpapasan di jalan itu sulit? Apalagi tersenyum dan menyapa orang yang lebih tua seperti kakak kelas. Untuk beberapa orang, itu sulit. Tersenyum dan mengucap permisi pada orang-orang yang sedang duduk ketika kita lewat di hadapan mereka  pun tak mudah. Berbicara dengan lembut pada pedagang disertai kata tolong dan terima kasih? Sejauh yang kulihat, di jaman sekarang ini, sudah tak banyak orang yang melakukannya. Mungkin ini adalah bukti bahwa hal-hal yang dulu kecil dan mudah, sekarang sudah menjadi besar dan sulit. Bukankah melakukan kebaikan kecil s

31 Cara Melatih Otak Agar Pintar

Gambar
Ketika sedang mencari-cari informasi mengenai multitasking, saya tidak sengaja menemukan artikel bagus ini yang diambil dari barunews.com! Tips Cerdas 31 Cara latihan otak supaya pintar Kita bisa melatih otak untuk meningkatkan memori atau melakukan meditasi untuk mengasah hubungan antara logika dan emosi. Ada beberapa cara yang bisa kita lakukan untuk melatih otak agar makin pintar. Berikut caranya 1. Bermain kata. Cobalah ajak teman bermain kata, karena sebuah penelitian menemukan bahwa dengan bermain teka-teki kata bisa menurunkan kemungkinan terkena Alzheimer dan demensia. Bermain scrabble atau video game sejenis itu juga bisa melatih otak. 2. Makan kunyit. Kunyit merupakan jenis bumbu yang biasa ditemukan pada masakan tradisional India dan Thailand. Kunyit mempunyai kandungan kurkumin yang juga bisa menurunkan risiko terkena demensia. 3. Ikut Tae Kwon Do. Selain olahraga bela diri ini, Anda bisa coba untuk mengikuti kelas tari atau bermain

Perempuan Tak Bisa Multitasking?

Banyak yang bilang kalau perempuan dianugerahi kemampuan untuk multitasking sedangkan laki-laki hanya bisa single-tasking. Pada kenyataannya, sebenarnya perempuan hanya diberikan kemampuan multitasking yang lebih tinggi dari pada laki-laki. Pada kenyataannya juga, tidak semua perempuan bisa melakukan multitasking dan tidak semua laki-laki tidak bisa melakukan multitasking. Contohnya saya, saya baru sadar akhir-akhir ini bahwa saya adalah seorang perempuan yang tidak bisa melakukan multitasking. Contoh yang sangat nyata di antaranya adalah kalau saya sedang memikirkan sesuatu lalu saya diajak ngobrol oleh seseorang, setelahnya saya lupa apa yang sebelumnya saya pikirkan. Contoh lainnya adalah cara belajar yang dulu sering saya praktekkan yaitu membaca buku kuliah sambil mendengarkan musik klasik. Yang terjadi adalah kemampuan saya menyerap materi jadi sangat lambat karena lebih fokus pada musiknya yang padahal tidak ada liriknya. Awalnya saya pikir saya sedang puny

A Journey to Kuala Lumpur Part 1

Gambar
Day 1 (Kamis, 6 September 2012) Hari ini, kami sekeluarga kembali pergi ke luar negeri, setelah sebelumnya pergi ke Singapura, kali ini alhamdulillah ke Malaysia. Berharap pergi ke luar negeri karena beasiswa, aamiin. Ke Eropa atau ke Jepang mungkin? Hehe. Sayangnya (alhamdulillah banget ya harusnya? *plak) kali ini masih dalam rangka berlibur. Meskipun bepergian dengan budgeting, alhamdulillah sudah dua kali bisa pergi lintas negara, hehe. Hari ini semua bolos, bolos kuliah, bolos sekolah, bolos kerja *eaa. Dengan surat ijin tentunya. Bangun subuh langsung siap-siap, dandan, de el el. Rencana pergi jam 9 pagi, tapi karena harus menjemput rekan kerja papa yang jadi penanggung jawab mobil selama kami pergi, akhirnya jam berangkat dimajukan jadi jam setengah 9. Sedikit buru-buru tapi akhirnya berangkat tepat waktu juga. Sampailah kami di bandara Husein Sastranegara pada pukul setengah 11 lebih sedikit. Masih banyak waktu sebelum jam keberangkatan. Bahkan counter ya